Beternak adalah salah satu bentuk usaha memelihara hewan atau ternak peliharaan yang bisa menopang perekonomian hidup kita sehari-hari. Usaha ternak bisa diusahakan dalam skala kecil-kecilan ataupun besar-besaran tergantung modal yang tersedia. Namun kadang kita bingung untuk memulai usaha ini karena sering dihantui berbagai macam rintangan, kendala dan ketakutan lainnya. Rintangan dan kendala yang biasanya muncul sebelum kita memulai usaha beternak ayam kampung antara lain bagaimana agar ayam kampung bisa tetap hidup? Bagaimana jika ayam kampung sakit? Dari mana mendapatkan modal? Terus bagaimana kalau rugi? Bagaimana kalau ini, kalau itu dan kalau-kalau yang lainnya.
Beternak ayam kampung sudah lama dilakukan oleh masyarakat kita,
sehingga cara dan teknik beternak sebenarnya tidak perlu kami angkat ke
permukaan. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman dan permintaan
akan produk ini (daging dan telur) yang tidak sebanding dengan tingkat
produksi maka kiranya perlu masalah ini kami angkat kembali terutama
untuk yang ingin memulai usaha beternak ayam kampung. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut tidak ada pilihan lain kecuali dengan mengubah
cara beternak kita. Masyarakat kita selama ini menggunakan model
pemeliharaan beternak ayam kampong secara ekstensif (diumbar) dan memang
sudah semestinya kita mulai berganti minimal dengan model pemeliharaan
semiintensif atau lebih-lebih bisa meningkat menjadi intensif.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa membantu anda untuk memulai usaha beternak ayam kampung:
Membangun keyakinan untuk memulai usaha ternak ayam kampung bukanlah
hal yang gampang apalagi untuk orang yang tidak mempunyai latar belakang
beternak sama sekali. Belakangan banyak kalangan yang memutar haluan
untuk terjun di bisnis ini yang notabene bukan berlatar belakang seorang
peternak. Mereka kebanyakan hanya bisa menangkap peluang tapi belum
tahu cara beternak benar. Para usahawan yang bermodal tebal, orang yang
mau pensiun ramai-ramai merintis usaha ini. Mereka adalah orang-orang
yang memiliki kekuatan (modal, mental dan sebagainya) dan siap dengan
resiko dan kendala yang akan di alami. Sehingga resep jitu untuk
membangun kenyakinan adalah dengan memaksimalkan kekuatan dalam diri
kita dan siap dengan resiko yang akan di alami.
Singkirkan rintangan!
Semua bentuk usaha manusia di dalamnya dibutuhkan pengorbanan
(ikhtiar), setelah itu kita hanya bisa pasrah bertawakkal kepada yang
Maha Memberi Rezeki. Tidak perlu pergi ke dukun, orang pintar,
paratidaknormal, dan sebagainnya agar usaha kita membawa keberhasilan
karena hal itu akan membuat kita menjadi musryik. Akhir
dari bentuk usaha yang akan kita jalankan adalah sukses (untung) dan
gagal (rugi) tergantung bagaimana manajemen kita dalam mengendalikan
usaha. Begitu juga kalau kita akan memulai usaha ternak yang pastinya
kita harus sedikit faham dan menjadi suatu keharusan untuk belajar akan
seluk beluk dan liku-liku cara beternak. Yang perlu dicatat adalah kita
harus membedakan usaha barang mati dengan barang hidup.
Dengan berbekal
sedikit pengetahuan dari membaca, mengikuti pelatihan atau training,
berkunjung atau magang langsung ke peternakan kami rasa sudah cukup
sebagai modal pertama untuk memulai usaha. Modal keuangan kami rasa
‘gampang’, tapi yang paling sulit adalah modal mental termasuk
didalamnya adalah sikap siap menerima resiko usaha. Berbeda jika kita
sudah menjalani satu siklus usaha, di sana kita akan banyak mendapatkan
pengalaman dan kita bisa melakukan evaluasi usaha kita. Kalau rugi
kenapa dan kalau untung apa tidak bisa ditingkatkan pada siklus kedua
atau berikutnya. Singkirkan rintangan dan tanamkan dalam diri kita sikap
percaya diri untuk memulai usaha kita dengan modal seadanya, jangan
terlalu muluk-muluk dan angan-angan yang belum jelas akhirnya.
Tentukan pilihan usaha
Setelah permintaan daging dan telur ayam kampung tidak sebanding
dengan tingkat produksinya, masyarakat kita mulai membedakan usaha
antara beternak ayam kampung untuk tujuan pedaging dan tujuan telur.
Penting kiranya sejak dari awal kita sudah menfokuskan diri memilih
usaha apa yang akan kita rintis. Karena dengan mengetahui tujuan usaha
yang jelas kita akan semakin mudah dalam mengatur usaha kita serta
mengambil langkah yang jelas pula. Janganlah memulai suatu usaha dengan
tujuan yang tidak jelas karena hanya akan membawa hasil akhir yang tidak
jelas pula. Banyak bertanya tentang ke dua pilihan usaha tersebut
kepada pelaku usaha atau orang yang punya pegalaman akan usaha tersebut.
Singkirkan sikap sok pintar, sok pandai, sok pengalaman dalam diri kita
kalau ingin berhasil.
Menentukan lokasi usaha
Menentukan lokasi usaha ibarat kita akan memilih rumah atau tempat
tingga untuk keluarga kita. Biasanya ada dua masalah dalam penentuan
lokasi usaha ini yaitu calon peternak yang sudah mempunyai persiapan
lahan dan calon peternak yang belum mempunyai lahan. Factor penentuan
lokasi usaha seringkali diabaikan oleh calon peternak sehingga
seringkali juga kita mendengar ada usaha peternakan yang berhenti
ditengah jalan lantaran mendapat protes dari masyarakat sekitar dan
tentu ini sangat merugikan. Secara umum lokasi untuk beternak ayam
kampung dapat diusahakan di mana saja, akan tetapi kalau kita bisa
memilih lokasi yang nyaman bagi ternak dan nyaman pula untuk masyarakat
tentu itu sesuatu yang arif dan bijaksana. Lokasi untuk beternak ayam
kampung sebisa mungkin terpisah dari permukiman penduduk minimal 10
meter. Yang perlu kita pertimbangkan adalah limbah bau amoniak yang
ditimbulkan jangan sampai mengganggu warga sekitar. Lokasi juga kalau
bisa dekat dengan sumber air, sarana produksi ternak (sapronak), pasar ,
transportasi mudah, dan aman.
Waktu memulai usaha
Pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita akan memulai usaha? Usaha
beternak ayam kampung dapat dimulai kapan saja asal semua factor
pendukung usaha siap dan tersedia minimal bibit, pakan dan kandang.
Tersedianya bibit, pakan, dan kandang saja belum cukup kalau tidak
dibarengi dengan informasi pasar yang jelas. Waktu yang sedikit tepat
untuk memulai usaha beternak ayam kampung adalah 2-3 bulan sebelum hari
raya Iedul Fitri (lebaran), imlek dan tahun baru masehi. Mengapa? Karena
pada waktu itu permintaan daging ayam kampung rata-rata meningkat
sehingga kita tidak khawatir produksi kita tidak laku terjual.
Manajemen usaha
Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan beberapa cara antara
lain dengan menetaskan sendiri atau langsung membeli DOC dari produsen
terpercaya. Kalau anda menetaskan sendiri itu lebih baik dan lebih
menguntungkan pula. Akan tetapi untuk menetaskan telur sendiri perlu
sedikit keahlian dan biaya untuk membeli mesin penetas telur. Untuk
praktisnya membeli DOC langsung mungkin jalan terbaik, dan seiring
dengan bertambahnya waktu bisa mencoba menetaskan sendiri.
- Pakan untuk ayam kampung sebenarnya cukup sederhana saja, akan tetapi kalau kita mempertimbangkan waktu dan keuntungan kiranya perlu membuat terobosan atau mencari sumber pakan berkualitas dengan harga murah. Jangan tertipu pakan jadi dengan harga murah, tapi kalau murah berkualitas tidaklah masalah.
- Kandang untuk beternak ayam kampung cukup dibuat sederhana saja, akan tetapi kalau sudah yakin usaha kita akan dapat berjalan terus dalam waktu lama maka membangun kandang permanen adalah suatu keharusan. Kandang permanen biasanya akan terawat lebih baik daripada kandang yang bersifat sementara. Yang menjadi patokan dalam membangun kandang adalah arah kandang, dan kepadatan kandang. Kandang ayam kampong dapat dibuat berdasarkan fase pemeliharaan (bok, ren, atau postal).
- Pencegahan dan penanganan penyakit adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam usaha peternakan ayam kampong. Lebih baik mencegah daripada mengobati adalah prinsip yang harus dipegang oleh peternak untuk masalah ini. Mengapa? Usaha pencegahan jauh lebih murah biayanya daripada biaya yang kita keluarkan untuk mengobati. Usaha pencegahan penyakit ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan program sanitasi yang ketat, biosecurity, dan program vaksinasi. Sedangkan untuk usaha penanganan penyakit adalah dengan melakukan penanganan atau tindakan yang benar dalam mengobati penyakit.
Pemasaran
Anda tidak perlu bingung untuk memasarkan panenan ayam kampung baik
berupa daging atau telurnya, insyaallah banyak jalan. Pasar tradisional,
warung penyedia menu spesial ayam kampung, pengepul, pembeli ayam
kampung keliling (obrok) tidak pernah berhenti untuk membeli produk ini.
Kalau terdapat banyak peternak di suatu tempat atau wilayah maka
sebaiknya membentuk suatu komunitas (asosiasi atau paguyuban) semisal
koperasi peternak ayam kampung atau semisalnya. Insyaallah banyak
manfaat kalau kita bergabung dengan koperasi atau paguyuban di antara
salah satunya adalah untuk mengatasi masalah pemasaran produk. *(SPt)
Tidak ada kata terlambat untuk memulai usaha. Mari bersama-sama
berusaha melestarikan unggas lokal kita. Mari menjadi tuan di negeri
sendiri.
sumber : sentralternak
Selamat menjadi peternak Sukses & Tangguh..
www.Gemilangkomputer28.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar